Electronic Marketing (E-Marketing)
Menurut Chaffey (2009, p417) E-marketing
adalah mencapai tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi komunikasi
elektronik. Menurut Strauss dan Frost (2009, p6) E-marketing adalah satu
bagian dari aktivitas e-business dalam organisasi. E-marketing merupakan
penggunaan teknologi informasi dalam proses dari pembuatan, komunikasi dan
pemberian nilai kepada pelanggan. E-Marketing mempengaruhi pemasaran
secara tradisional dalam dua cara. Pertama, e-marketing meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam fungsi pemasaran tradisional. Kedua, e-marketing
mengubah banyak strategi pemasaran.
Sedangkan menurut Mohammed et
al. (2003, p4), internet marketing merupakan
proses membangun dan memelihara hubungan dengan konsumen melalui kegiatan online
untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan layanan yang memuaskan tujuan dan kedua belah pihak. Mohammed et al. (2003, p4), membagi definisi internet marketing menjadi lima komponen,
yaitu:
1. Proses
Ada
tujuh tahap dari proses internet marketing yaitu: framing the market opportunity, formulating the marketing strategy,
designing the customer experience, crafting the customer interface, designing
marketing program, leveraging customer information through technology, dan evaluating the result of marketing program
as a whole. Tujuh tahap tersebut
harus dikoordinasi dan konsisten secara internal.
2. Membangun
dan Memelihara Hubungan dengan Pelanggan
Program pemasaran meliputi tiga tahap dalam
membangun hubungan dengan pelanggan sasaran, yaitu: kesadaran, eksplorasi, dan
komitmen. Tetapi tujuan dari internet
marketing tidak hanya untuk membangun
hubungan dengan pelanggan online,
tetapi juga dengan pelanggan offline.
3. Online
Internet
marketing tentunya dilakukan secara online
. Hal ini menunjang pemasaran bahwa keberadaan suatu website tidak hanya sebagai catalog
online tetapi juga dapat
berkomunikasi antara pelanggan dengan perusahaan.
4. Pertukaran
Perubahan yang selalu terjadi harus dapat
ditangani oleh para staf marketing.
Teknologi yang kian cepat berubah membuat marketing haruslah dikelola sekreatif
mungkin.
5. Kepuasan
dari Kedua Belah Pihak
Tujuan perusahaan di dalam pertukaran adalah
untuk memberikan kepuasan pada kedua belah pihak. Kedua belah pihak ini
diantaranya adalah antara pelanggan dengan perusahaan, pemasok, dengan
perusahaan, pemegang saham dengan perusahaan, karyawan dengan perusahaan. Jika
sudah tercapai, maka pertukaran tersebut bias dikatakan seimbang
Manfaat E-Marketing
Menurut Mohammed et al. (2003, p96-97) pengaruh
internet marketing terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4, yakni:
·
Peningkatan segmentasi
Dengan penggunaan internet segmentasi pasar semakin luas sehingga jangkauan pemasaran
karena seluruh konsumen di seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan mudah
melalui media tersebut.
· Mengembangkan strategi lebih cepat dalam cycletime
Dengan perputaran waktu yang lebih cepat dan
mudah maka strategi marketing dapat lebih cepat pula dikembangkan. Strategi marketing dapat dipengaruhi oleh
peningkatan kecepatan yang digunakan pihak marketing
yang saling berbagi informasi melalui internet.
· Peningkatan pertanggungjawaban dari usaha marketing
Informasi yang dapat diperoleh dengan cepat dan
mudah dapat juga meningkatkan strategi perusahan sehingga kegiatan pemasaran
dapat dilakukan dengan lebih transparan.
· Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan
strategi operasional bisnis.
Promosi Online (e-promotion)
Menurut
Kelanohon (2011) promosi online atau e-promotion
adalah kegiatan berpromosi yang dilakukan melalui media internet. Keuntungan
promosi online dengan menggunakan
website antara lain:
-
International coverage
Website dapat diakses oleh seluruh pengguna
internet di dunia. Informasi yang disajikan
di website dapat diakses dan dibaca oleh seluruh pengunjung website dari seluruh dunia. Tidak hanya di Jakarta saja,
atau Indonesia saja.
-
Lifetime
useful
Selama website aktif, maka
informasi yang ingin disampaikan, dapat diakses. Tidak seperti televisi, koran
atau majalah, Iklan di media konvensional tersebut hanya akan tampil selama 3 menit saja, atau satu
hari saja.
-
Complete.
Informasi yang ingin di
sampaikan akan lebih lengkap dan komplit jika menggunakan website sebagai media
iklan. Profil perusahaan, harga produk, cabang/perwakilan,
promosi/campaign/diskon sementara karena keterbatasan tempat dan biaya, maka iklan di TV dan koran,
biasanya sangat singkat.
-
Database.
Dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan database pelanggan.
-
Cost Saving
Website jauh lebih murah jika dibandingkan
dengan iklan di TV atau koran.
E-Payment
E-Payment
suatu sistem menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa atau barang-barang
yang dilakukan di Internet. Didalam membandingkan dengan sistem pembayaran
konvensional, pelanggan mengirimkan semua data terkait dengan pembayaran kepada
pedagang yang dilakukan di Internet dan tidak ada interaksi eksternal lebih
lanjut antara pedagang dan pelanggan.
E-Payment adalah pembayaran elektronik melalui sms, atau online service seperti internet online bangking.
E-payment adalah suatu sistem yang mengotomatisasikan beberapa sub-sistem dimana pembayaran yang meliputi cicilan rumah, kartu kredit, berbagai pinjaman nasabah yang memudahkan transaksi pembayaran secara online dimana internet merupakan salah satu interface media pembayaran
E-Payment adalah pembayaran elektronik melalui sms, atau online service seperti internet online bangking.
E-payment adalah suatu sistem yang mengotomatisasikan beberapa sub-sistem dimana pembayaran yang meliputi cicilan rumah, kartu kredit, berbagai pinjaman nasabah yang memudahkan transaksi pembayaran secara online dimana internet merupakan salah satu interface media pembayaran
Terdapat
beberapa sistem pembayaran (E-Paymen System) :
1.Micropayment
2.E-wallet
3.E-cash / Digital Cash
4.Credit Card, Smartcard
5.Electronic Bill Presentment and Payment
1.Micropayment
2.E-wallet
3.E-cash / Digital Cash
4.Credit Card, Smartcard
5.Electronic Bill Presentment and Payment
Keamanan
Untuk E-Payment
Untuk menjaga keamanan pembayaran:
Untuk menjaga keamanan pembayaran:
1.
Public
Key Infrastructure (PKI)
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key Infrastructure (PKI). Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan
publik seperti Internet, maka dengan Public Key
Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik. Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut.
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key Infrastructure (PKI). Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan
publik seperti Internet, maka dengan Public Key
Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik. Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut.
2.
Public
Key Encryption
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah:
1.Kerahasiaan ( Confidentiality )
2.Otensitas ( Authenticity )
3.Integritas ( Integrity )
4.Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah:
1.Kerahasiaan ( Confidentiality )
2.Otensitas ( Authenticity )
3.Integritas ( Integrity )
4.Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
3.
Public
Key Algorithm
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi.
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi.
4.
Sertifikat
Digital
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya.TTP ini akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari orang tersebut.
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya.TTP ini akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari orang tersebut.
5.
Tanda
Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket data terebut.
Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunciprivat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket data terebut.
Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunciprivat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.
6.
Secure
Socket Layer
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),dan Sertificate Autority.
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),dan Sertificate Autority.
7. Transport Layer Security (TLS)
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol
cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan data lain.
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol
cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan data lain.
8. Secure Electronic Transaction
(SET)
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit.
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit.
Jenis Layanan E-Payment
n Electronic
banking
n Bukan
uang baru
n Hanya
cara untuk mengakses servis bank biasa
n Stored
value systems (cards)
n Uang
baru
n Alternatif
dari mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah
Payment Gateway di Indonesia
n Commerce.net
www.commerce.net.id
www.commerce.net.id
n CIPAS
Internet Payment Acquiring Software
www.cipas.com
www.cipas.com
E-Banking
1.
Pengertian E-banking
E-banking
adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi adalah perbankan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
di sektor perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya.
Perbankan elektronik mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang
pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di
“garis depan”, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa
kelompok lainnya bersifat “garis belakang”, yaitu teknologi-teknologi yang
digunakan oleh lembaga keuangan, ‘merchant, atau penyedia jasa transaksi..
contoh layanan E banking :
contoh layanan E banking :
a.
Anjungan Tunai Mandiri (Automated
Teller Machine)
b.
Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
c.
Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross
Settlement System)
d.
Perbankan Daring (Internet Banking)
e.
Sistem Kliring Elektronik
2.
Pengertian M-Banking
Arti
istilah Mobile Banking dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut atau
disingkat dengan M-Banking. Fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak
seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM
kecuali mengambil uang cash.
contoh layanan M banking :
contoh layanan M banking :
a. Transfer dana
b. Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar
c.
Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone,
listrik, asuransi)
d. Pembelian (pulsa isi ulang, saham)
3.
Penerapan E-Banking
·
Manajemen resiko dalam penyelenggaraan kegiatan
internet banking
Peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait dengan pengelolaan atau manajemen risiko penyelenggaraan kegiatan internet banking adalah Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/18/DPNP, tanggal 20 April 2004 tentang Penerapan Manajemen Risiko Pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking)
Peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait dengan pengelolaan atau manajemen risiko penyelenggaraan kegiatan internet banking adalah Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/18/DPNP, tanggal 20 April 2004 tentang Penerapan Manajemen Risiko Pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking)
·
Pengendalian pengamanan (security control)
A. Bank harus melakukan langkah-langkah yang memadai untuk menguji keaslian
(otentikasi) identitas dan otorisasi terhadap nasabah yang melakukan transaksi
melalui internet banking.
B. Bank harus menggunakan metode pengujian keaslian transaksi untuk menjamin
bahwa transaksi tidak dapat diingkari oleh nasabah (non repudiation) dan
menetapkan tanggung jawab dalam transaksi internet banking.
C. Bank harus memastikan adanya pemisahan tugas dalam sistem internet
banking, database dan aplikasi lainnya.
D. Bank harus memastikan adanya pengendalian terhadap otorisasi dan hak akses
(privileges) yang tepat terhadap sistem internet banking, database dan aplikasi
lainnya.
E. Bank harus memastikan tersedianya prosedur yang memadai untuk melindungi
integritas data, catatan/arsip dan informasi pada transaksi internet banking.
F. Bank harus memastikan tersedianya mekanisme penelusuran (audit trail) yang
jelas untuk seluruh transaksi internet banking.
G. Bank harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi kerahasiaan informasi
penting pada internet banking. Langkah tersebut harus sesuai dengan
sensitivitas informasi yang dikeluarkan dan/atau disimpan dalam database.
·
Manajemen Resiko Hukum dan Risiko Reputasi
A. Bank harus memastikan bahwa website bank menyediakan informasi yang
memungkinkan calon nasabah untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai
identitas dan status hukum bank sebelum melakukan transaksi melalui internet
banking.
B. Bank harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa ketentuan
kerahasiaan nasabah diterapkan sesuai dengan yang berlaku di negara tempat
kedudukan bank menyediakan produk dan jasa internet banking.
C. Bank harus memiliki prosedur perencanaan darurat dan berkesinambungan usaha
yang efektif untuk memastikan tersedianya sistem dan jasa internet banking.
D. Bank harus mengembangkan rencana penanganan yang memadai untuk mengelola,
mengatasi dan meminimalkan permasalahan yang timbul dari kejadian yang tidak
diperkirakan (internal dan eksternal) yang dapat menghambat penyediaan sistem
dan jasa internet banking.
E. Dalam hal sistem penyelenggaraan internet banking dilakukan oleh pihak
ketiga (outsourcing), bank harus menetapkan dan menerapkan prosedur pengawasan
dan due dilligence yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mengelola hubungan
bank dengan pihak ketiga tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar